Vitamin K mungkin merupakan pemegang peranan terbaik dalam penggumpalan darah. Namun, di samping itu masih memiliki banyak fungsi lainnya.
Studi menunjukkan peran vitamin K baik itu terhadap kesehatan darah dan arteri maupun kontribusinya memperkuat sistem imunisasi adalah sama penting.
Dalam komunitas medis, kebanyakan manusia hampir tidak berpikir mengenai kebutuhan mereka akan konsumsi vitamin K, mengingat banyak varitas makanan yang mengandung vitamin K, tubuh memiliki metode sirkulasi mempertahankan kadar vitamin K dan bakteri usus berfungsi dalam mengumpulkan vitamin K2.
Mengonsumsi sejumlah kecil vitamin K diketahui berhubung-an dengan tingginya tingkat insiden terhadap patah tulang dan osteoporosis.
Sementara studi lain menunjukkan rendahnya tingkat konsumsi vitamin K berhubungan dengan penyempitan arteri atau pembuluh nadi.
Studi tambahan menunjukkan bahwa pasien yang mengidap kanker tertentu mendapat manfaat dari vitamin K yang dikonsumsi dengan dosis lebih besar dari dosis normal.
Sumber terbesar dari vitamin K (vitamin K1 atau phylloquinone) berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sayur-sayuran hijau, seperti kangkung dan lobak Swiss, memiliki kandungan vitamin K1 yang berlimpah. Selain itu sejumlah besar makanan seperti brokoli, taoge, bayam, dan kembang kol juga mengandung vitamin K.
Apabila sumber makanan di atas dikonsumsi dengan jumlah mencukupi, maka tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin K tambahan.
Mengingat vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak, maka saat makan makanan yang mengandung kadar vitamin K tinggi dianjurkan diikuti dengan makanan yang mengandung lemak.
Anticoagulant (sejenis nutrisi untuk mencegah pembekuan darah) seperti warfarin, berkontraksi dengan metabolisme vitamin K. Apabila seorang pasien mengonsumsi anticoagulant, sebaiknya mendengar saran dokter sebelum mengonsumsi sejumlah besar makanan dengan kandungan vitamin K tinggi. Atau, lebih bijak untuk mengingatkan kepada anak-anak: “Makanlah sayur-sayuran!” (rtr/val)
Referensi:
Ten Important Facts About Vitamin K That You Need to Know oleh Dr. Joseph Mercola dan Rachael Droege,http://www.mercola.com/2004/mar/24/vitamin_k.htm
Vitamin K oleh Institut Linus Pauling, http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminK/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar