Senin, 22 Februari 2010

Vitamin K

Vitamin K mungkin merupakan pemegang peranan terbaik dalam penggumpalan darah. Namun, di samping itu masih memiliki banyak fungsi lainnya.
Studi menunjukkan peran vitamin K baik itu terhadap kesehatan darah dan arteri maupun kontribusinya memperkuat sistem imunisasi adalah sama penting.
Dalam komunitas medis, kebanyakan manusia hampir tidak berpikir mengenai kebutuhan mereka akan konsumsi vitamin K, mengingat banyak varitas makanan yang mengandung vitamin K, tubuh memiliki metode sirkulasi mempertahankan kadar vitamin K dan bakteri usus berfungsi dalam mengumpulkan vitamin K2.
Mengonsumsi sejumlah kecil vitamin K diketahui berhubung-an dengan tingginya tingkat insiden terhadap patah tulang dan osteoporosis.
Sementara studi lain menunjukkan rendahnya tingkat konsumsi vitamin K berhubungan dengan penyempitan arteri atau pembuluh nadi.
Studi tambahan menunjukkan bahwa pasien yang mengidap kanker tertentu mendapat manfaat dari vitamin K yang dikonsumsi dengan dosis lebih besar dari dosis normal.
Sumber terbesar dari vitamin K (vitamin K1 atau phylloquinone) berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sayur-sayuran hijau, seperti kangkung dan lobak Swiss, memiliki kandungan vitamin K1 yang berlimpah. Selain itu sejumlah besar makanan seperti brokoli, taoge, bayam, dan kembang kol juga mengandung vitamin K.
Apabila sumber makanan di atas dikonsumsi dengan jumlah mencukupi, maka tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin K tambahan.
Mengingat vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak, maka saat makan makanan yang mengandung kadar vitamin K tinggi dianjurkan diikuti dengan makanan yang mengandung lemak.
Anticoagulant (sejenis nutrisi untuk mencegah pembekuan darah) seperti warfarin, berkontraksi dengan metabolisme vitamin K. Apabila seorang pasien mengonsumsi anticoagulant, sebaiknya mendengar saran dokter sebelum mengonsumsi sejumlah besar makanan dengan kandungan vitamin K tinggi. Atau, lebih bijak untuk mengingatkan kepada anak-anak: “Makanlah sayur-sayuran!” (rtr/val)
Referensi:
Ten Important Facts About Vitamin K That You Need to Know oleh Dr. Joseph Mercola dan Rachael Droege,http://www.mercola.com/2004/mar/24/vitamin_k.htm
Vitamin K oleh Institut Linus Pauling, http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminK/

Gusi Berdarah

Anda sering mengalami perdarahan gusi saat menyikat gigi? Jangan abaikan, karena sesungguhnya kejadian ini merupakan pertanda sebuah kondisi yang serius, seperti periodontal disease (gangguan gusi).

Penyebab

Periodontal disease adalah infeksi pada gusi dan tulang yang menopang gigi. Hingga saat ini ahli kesehatan oral menyatakan bahwa gangguan pada gusi ini dipicu oleh plak yang tidak dibersihkan secara seksama.

Plak adalah media yang dapat menjadi sarang bakteri penyebab infeksi gusi.

Gejala

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti berikut, segera hubungi dokter gigi.
• Jarak antara gigi semakin renggang
• Gusi menyusut sehingga pangkal gigi semakin terlihat
• Gigi tanggal sebelum waktunya
• Rasa nyeri pada gusi
• Halitosis (aroma mulut tak sedap)
Tetapi jika tidak disertai gejala seperti di atas, maka kemungkinan Anda mengalami;
• Kehamilan
• Sedang menjalani terapi oral tertentu
• Kekurangan vitamin K, dan C
• Penyakit darah, seperti anemia dan leukimia.
Cara Mengatasi
1. Sesaat mengetahui bahwa gusi Anda berdarah, segera periksakan diri ke dokter gigi untuk memastikan kondisi kesehatan oral Anda. Dokter akan memberikan terapi obat dan tindakan memperbaiki kondisi gusi.
2. Jaga kesehatan rongga mulut. Sikat gigi setiap kali setelah makan, dan bersihkan sela gigi sebelum tidur
3. Konsumsi makanan bergizi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gusi, yaitu, vitamin K, C dan zat besi.

Darah

Sistem Hematologi
Sistem Hematologi tersusun atas:
- Darah
- Tempat darah diproduksi(sumsum tulang,nodus limfa)
Darah
:organ khusus berbentuk cairan,tersusun atas komponen sel yang tersuspensi dalam plasma darah.

Sel darah terbagi atas :
1. Eritrosit (sel darah merah) = normal 5000/mm3
2. Lekosit (sel darah putih) = 5000-10.000/mm3 ->terdiri atas :eosinofil,basofil,monosil,netrofil,limfosit.
3. Trombosit (partikel kecil) = 150rb - 450rb/mm3

Darah : cairan merah,opak & kental.
Warnanya ditentukan oleh Hemoglobin(Hb)yang terkandung dalam sel darah merah.
Volume darah manusia : 7% - 10% BB normal, berjumlah sekitar 5 liter.

Susunan Darah

Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dam keping darah.

1. Plasma darah
Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.

2. Sel darah merah (Eritrosit)

Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna merah sebab haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah dihasilkan dilimpa atau kura, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati.

3. Sel darah putih (Leukosit)

Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel darah putih dibuat di sumsum merah, kura dan kelenjar limpa. Fungsinya untuk memberantas kuman-kuman penyakit.

4. Keping darah (Trombosit)

Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi pada sumsum merah, serta berperan penting pada proses pembekuan darah.

Fungsi Darah

Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat pengangkut (pengedar), pengatur suhu tubuh dan pertahanan tubuh. Peredaran Oksigen pada tubuh :

1. Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.
2. Darah yang dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melepaskan CO2 dan mengambil O2 dibawa menuju serambi kiri.
3. O2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri
4. Dari bilik kiri O2 dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah untuk pembakaran (oksidasi)
5. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung membawa oksigem dan sari makanan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung membawa karbondioksida.
6. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen dibawa ke jantung.

Jadi kesimpulannya, fungsi darah adalah :

1. Mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
2. Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
3. Mengangkut karbondioksida ke paru-paru
4. Mengedarkan hormon

Penyakit / Kelainan Darah

1. Anemia, yaitu penyakit karena kurangnya sel darah merah.
2. Leukimia, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih. Penyakit ini biasa disebut kanker darah.
3. Hemofilia, yaitu penyakit yang mengakibatkan darah sukar membeku. Jika si penderita mengalami luka ringan, dapat mengakibatkan pendarahan yang serius.


http://www.e-smartschool.com/pnu/003/PNU0030011.asp

Minggu, 21 Februari 2010

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL

A. Pengertian
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Gagal ginjal kronis terjadi dengan lambat selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan penurunan bertahap dengan fungsi ginjal dan peningkatan bertahap dalam gejala-gejala, menyebabkan penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Gagal ginjal kronis biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap. Gangguan fungsi ginjal adalah penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan ringan, sedang dan berat. Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan ditegakkan bila konsentrasi ureum plasma meningkat.

B. Etiologi
Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversible dari berbagai penyebab. Sebab-sebab gagal ginjal kronik yang sering ditemukan dapat dibagi menjadi delapan kelas.
Klasifikasi sebab-sebab gagal ginjal kronik
1. Infeksi : Pielonefritis kronik
2. Penyakit peradangan : Glomerulonefritis
3. Penyakit vascular hipertensi : Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis
4. Gangguan jaringan penyambung : Lupus eritematosus sistemik, Poliarteritis nodosa, sklerosis sistemik progresif.
5. Gangguan kongerital dan hereditas : Penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal.
6. Penyakit metabolic : Diabetes militus, gout, hiperpara tiroidisme, amiloidosis.
7. Nefropati toksik : Penyalahgunaan analgesik, nefropati timbale
8. Nefropati obstruktif : Saluran kemih bagian atas kalkuli , neoplasma, fibrosisretroperitoneal.
Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostate, struktur urea, anomaly kongetal pada lehar kandung kemih dan uretra.

C. Tanda dan gejala
Penurunan fungsi ginjal akan mengakibatkan berbagai manifestasi klinik mengenai dihampir semua sistem tubuh manusia, seperti:
a. Gangguan pada Gastrointestinal
Dapat berupa anoreksia, nausea, muntah yang dihubungkan dengan terbentuknya zat toksik (amoniak, metal guanidin) akibat metabolisme protein yang terganggu oleh bakteri usus sering pula faktor uremikum akibat bau amoniak dari mulut. Disamping itu sering timbul stomatitis, cegukan juga sering yang belum jelas penyebabnya. Gastritis erosif hampir dijumpai pada 90 % kasus Gagal Ginjal Kronik, bahkan kemungkinan terjadi ulkus peptikum dan kolitis uremik.
b. Kulit
Kulit berwarna pucat, mudah lecet, rapuh, kering, timbul bintik-bintik hitam dan gatal akibat uremik atau pengendapan kalsium pada kulit.
c. Hematologi
Anemia merupakan gejala yang hampr selalu ada pada Gagal Ginjal Kronik. Apabila terdapat penurunan fungsi ginjal tanpa disertai anemia perlu dipikirkan apakah suatu Gagal Ginjal Akut atau Gagal Ginjal Kronik dengan penyebab polikistik ginjal yang disertai polistemi. Hemolisis merupakan sering timbul anemi, selain anemi pada Gagal Ginjal Kronik sering disertai pendarahan akibat gangguan fungsi trombosit atau dapat pula disertai trombositopeni. Fungsi leukosit maupun limposit dapat pula terganggu sehingga pertahanan seluler terganggu, sehingga pada penderita Gagal Ginjal Kronik mudah terinfeksi, oleh karena imunitas yang menurun.
d. Sistem Saraf Otot
Penderita sering mengeluh tungkai bawah selalu bergerak-gerak (restlesslessleg syndrome), kadang tersa terbakar pada kaki, gangguan syaraf dapat pula berupa kelemahan, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, tremor, kejang sampai penurunan kesadaran atau koma.
e. Sistem Kardiovaskuler
Pada gagal ginjal kronik hampir selalu disertai hipertensi, mekanisme terjadinya hipertensi pada Gagal Ginjal Kronik oleh karena penimbunan garam dan air, atau sistem renin angiostensin aldosteron (RAA). Sesak nafas merupakan gejala yang sering dijumpai akibat kelebihan cairan tubuh, dapat pula terjadi perikarditis yang disertai efusi perikardial. Gangguan irama jantung sering dijmpai akibat gangguan elektrolit.
f. Sistem Endokrin
Gangguan seksual seperti penurunan libido, ion fertilitas sering dijumpai pada Gagal Ginjal Kronik, pada wanita dapat pula terjadi gangguan menstruasi sampai aminore. Toleransi glukosa sering tergangu paa Gagal Ginjal Kronik, juga gangguan metabolik vitamin D.
g. Gangguan lain
Akibat hipertiroid sering terjadi osteoporosis, osteitis, fibrasi, gangguan elektrolit dan asam basa hampir selalu dijumpai, seperti asidosis metabolik, hiperkalemia, hiperforfatemi, hipokalsemia.

D. Pemerikasaan Penunjang
Urine
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau urine tak keluar (anuria)
Warna : Secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus bakteri, lemak, partikel koloid, forfat atau urat. Sedimen kotor, kecoklatan menunjukan adanya darah, HB, mioglobin.
Berat jenis : Kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010 menunjukan kerusakan ginjal berat).
Osmolalitas : Kurang dari 350 mosm/kg menunjukan kerusakan tubular, dan rasio urine/serum sering 1:1
Klirens keratin : Mungkin agak menurun
Natrium : Lebih besar dari 40 m Eq/L karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi natrium
Protein : Derajat tinggi proteinuria (3-4+) secara kuat menunjukan kerusakan glomerulus bila SDM dan fragmen juga ada.
Darah
BUN / Kreatin : Meningkat, biasanya meningkat dalam proporsi kadar kreatinin 16 mg/dL diduga tahap akhir (mungkin rendah yaitu 5)
Hitung darah lengkap : Ht : Menurun pada adanya anemia Hb:biasanya kurang ari 78 g/dL
SDM : Waktu hidup menurun pada defisiensi aritropoetin seperti pada azotemia.
GDA : pH : Penurunan asidosis metabolik (kurang dari 7,2) terjadi karena kehilangan kemampuan ginjal untuk mengeksresi hydrogen dan amonia atau hasil akhir katabolisme protein. Bikarbonat menurun, PCO2 menurun .
Natrium Serum : Mungkin rendah (bila ginjal “kehabisan Natrium” atas normal (menunjukan status dilusi hipernatremia).
Kalium : Peningkatan sehubungan dengan retensi sesuai dengan perpindahan seluler (asidosis) atau pengeluaran jaringan. Pada tahap akhir, perubahan EKG mungkin tidak terjadi sampai kalium 6,5 MPq atau lebih besar.
Magnesium/Fosfat : Meningkat
Kalsium : Menurun.
Protein (khususnya Albumin) : Kadar serum menurun dapat menunjukkan kehilangan protein melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, atau penurunan sintesis karena kurang asam amino esensial.
Osmolalitas Serum : Lebih besar dari 285 mOsm/kg, sering sama dengan urine.
KUB fota : Menunujukkan ukuran ginjal / ureter / kandung kemih dan adanya obstruksi (batu)
Piolegram Retrograd : Menunujukkan abnormallitas pelvis ginjal dan ureter.
Arteriogram Ginjal : Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular massa.
Sistouretrogram Berkemih : Menunjukan ukuran kandung kemih, refluks ke dalam ureter, terensi.
Ultrasono Ginjal : Menentukan ukuran ginjal dan adanya massa, kista, obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas.
Biopsi Ginjal : Mungkin dilakukan secara endoskopik untuk menentukan sel jaringan untuk diagnosis histoligis.
Endoskopi Ginjal, Nefroskopi : Dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu, hematuria dan pengangkatan tumor selektif.
EKG : Mungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit dan asam/basa.
Foto Kaki, Tengkorak, Kolmna Spiral dn Tangan : Dapat menunjukan demineralisasi, klasifikasi.
(Rencana Askep, Marilyn E Doenges dkk)


E. Pencegahan
Pemeliharaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi insufisiensi. Sampai menjadi kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan kepada pengobatan masalah medis dengan sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress (infeksi, kehamilan)
(Perawatan Medikal Bedah, Barbara C Long).

F. Pengobatan / Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin. Adapun penatalaksaannya sebagai berikut :
Tentukan dan tatalaksana penyebabnya
- Diet tinggi kalori dan rendah protein
Diet rendah protein (20-40 g/hari) dan tinggi kalori menghilangkan gejala anoreksia dan nausea dari uremia, menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala. Hindari masukan berlebihan dari kalium dan garam.
- Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam
Biasanya diusahakan hingga tekanan vena juga harus sedikit meningkat dan terdapat edema betis ringan. Pada beberapa pasien, furosemid dosis besar (250-1000 mg/hari) atau diuretic 100p (bumetanid, asam etakrinat) diperlukan untuk mencegah kelebihan cairan, sementara pasien lain mungkin memerlukan suplemen natrium klorida atau natrium bikarbonat oral. Pengawasan dilakukan melalui berat badan, urine, dan pencatatan keseimbangan cairan (masukan melebihi keluaran sekitar 500 ml).
- Kontrol hipertensi
Bila tidak terkontrol dapat terakselerasi dengan hasil akhir gagal kiri pada pasien hipertensi dengan penyakit ginjal, keseimbangan garam dan cairan diatur tersendiri tanpa tergantung tekanan darah, sering diperlukan diuretik loop, selain obat anti hipertensi.
- Kontrol ketidaksemibangan elektrolit
Yang sering ditemukan adalah hiperkalemia dan asidosis berat. Untuk mencegah hiperkalemia, dihindari masukan kalium yang besar (batasi hingga 60 mmol/hari), diuretik hemat kalium, obat-obatan yang berhubungan dengan eksresi kalium (misalnya penghambat ACE dan obat anti inflamasi non steroid), asidosis berat, atau kekurangan garam yang menyebabkan pelepasan kalium dari sel dan ikut dalam kaliuresis. Deteksi melalui kadar kalium plasma dan EKG.
Gejala-gejala asidosis baru jelas bila bikarbonat plasma kurang dari 15 mmol/liter biasanya terjadi pada pasien yang sangat kekurangan garam dan dapat diperbaiki secara spontan dengan dehidrasi. Namun perbaikan yang cepat dapat berbahaya.
- Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang ginjal
Hiperfosfatemia dikontrol dengan obat yang mengikat fosfat seperti alumunium hidroksida (300-1800 mg) atau kalsium karbonat (500-3000mg) pada setiap makan. Namun hati-hati dengan toksisitas obat tertentu. Diberikan supplemen vitamin D dan dilakukan paratiroidektomi atas indikasi.
- Deteksi dini dan terapi infeksi
Pasien uremia harus diterapi sebagai pasien imuosupresif dan diterapi lebih ketat.
- Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal
Banyak obat-obatan yang harus diturunkan dosisnya karena metabolitnya toksik dan dikeluarkan oleh ginjal. Misalnya digoksin, aminoglikosid, analgesic opiat, amfoterisin dan alupurinol. Juga obat-obatan yang meningkatkan katabolisme dan ureum darah, misalnya tetrasiklin, kortikosteroid dan sitostatik.
- Deteksi dan terapi komplikasi
Awasi denagn ketat kemungkinan ensefelopati uremia, perikarditis, neurepati perifer, hiperkalemia yang meningkat, kelebihan cairan yang meningkat, infeksi yang mengancam jiwa, kegagalan untuk bertahan, sehingga diperlukan dialysis.
- Persiapan dialysis dan program transplantasi
Segera dipersiapkan setelah gagal ginjal kronik dideteksi. Indikasi dilakukan dialysis biasanya adalah gagal ginjal dengan klinis yang jelas meski telah dilakukan terapi konservatif atau terjadi komplikasi.

G. Pengkajian
• Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan sebelumnya
Berapa lama klien sakit, bagaimana penanganannya, mendapat terapi apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
• Aktifitas / istirahat :
Kelelahan ekstrem, kelemahan, malaise
Gangguan tidur (insomnia / gelisah atau somnolen)
Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak
• Sirkulasi
Adanya riwayat hipertensi lama atau berat, palpatasi, nyeri dada (angina)
Hipertensi, DUJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, telapak , tangan.
Nadi lemah, hipotensi ortostatikmenunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir.
Pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.
Kecenderungan perdarahan
• Integritas Ego :
Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.
Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.
• Eliminasi :
Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada gagal ginjal tahap lanjut)
Abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria.
• Makanan / cairan :
Peningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan berat badan (malnutrisi).
Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan amonia)
Penggunaan diurotik
Distensi abdomen/asites, pembesaran hati (tahap akhir)
Perubahan turgor kulit/kelembaban
Ulserasi gusi, pendarahan gusi/lidah.
• Neurosensori
Sakit kepala, penglihatan kabur
Kram otot / kejang, syndrome “kaki gelisah”, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstremiras bawah.
Gangguan status mental, contah penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor.
Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang.
Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis
• Nyeri / kenyamanan
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/ nyeri kaki
Perilaku berhati-hati / distraksi, gelisah
• Pernapasan
Napas pendek, dispnea, batuk dengan / tanpa sputum kental dan banyak
Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman.
Batuk dengan sputum encer (edema paru)
• Keamanan
Kulit gatal
Ada / berulangnya infeksi
Pruritis
Demam (sepsis, dehidrasi), normotermia dapat secara aktual terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal
Ptekie, area ekimosis pada kulit
Fraktur tulang, keterbatasan gerak sendi
• Seksualitas
Penurunan libido, amenorea, infertilitas
• Interaksi sosial
Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.
• Penyuluhan / Pembelajaran
Riwayat DM (resiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit polikistik, nefritis heredeter, kalkulus urenaria, maliganansi.
Riwayat terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan.
Penggunaan antibiotic nefrotoksik saat ini / berulang.

H. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditegakkan atas dasar data dari pasien. Kemungkinan diagnosa keperawatan dari orang dengan kegagalan ginjal kronis adalah sebagai berikut :
• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, diet berlebih dan retensi cairan serta natrium.
• Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah, pembatasan diet, dan perubahan membrane mukosa mulut.
• Intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi, produk sampah.
• Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, dan rencana tindakan.

I. Rencana Intervensi
Diagnosa I
• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, diet berlebihan dan retensi cairan serta natrium.
Tujuan : mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan.
Kriteria hasil :
• Menunjukkan pemasukan dan pengeluaran mendekati seimbang
• Turgor kulit baik
• Membran mukosa lembab
• Berat badan dan tanda vital stabil
• Elektrolit dalam batas normal
Intervensi
1. Kaji status cairan :
a. Timbang berat badan harian
b. Keseimbangan masukan dan haluaran
c. Turgor kulit dan adanya oedema
d. Distensi vena leher
e. Tekanan darah, denyut dan irama nadi
Pengkajian merupakan dasar dan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1452)
2. Batasi masukan cairan :
Pembatasan cairan akan menentukan berat badan ideal, haluaran urine dan respons terhadap terapi. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1452)
Sumber kelebihan cairan yang tidak diketahui dapat diidentifikasi. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1452)
3. Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan
Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan cairan (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1452)
4. Pantau kreatinin dan BUN serum
Perubahan ini menunjukkan kebutuhan dialisa segera. (Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, vol 1, Barbara Ensram, hal 156).

Diagnosa II
• Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah, pembatasan diet perubahan membran mukosa mulut.
Tujuan : Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :
• Mempertahankan/meningkatkan berat badan seperti yang diindikasikan oleh situasi individu.
• Bebas oedema
Intervensi
1. Kaji / catat pemasukan diet
Membantu dalam mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan diet. Kondisi fisik umum gejala uremik dan pembatasan diet multiple mempengaruhi pemasukan makanan. (Rencana Asuhan Keperawatan, Marylinn E. Doenges, hal 620)
2. Kaji pola diet nutrisi pasien
a. Riwayat diet
b. Makanan kesukaan
c. Hitung kalori
Pola diet dahulu dan sekarang dapat dipertimbangkan dalam menyusun menu. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1452)
3. Kaji faktor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi
a. Anoreksia, mual dan muntah
b. Diet yang tidak menyenangkan bagi pasien
c. Depresi
d. Kurang memahami pembatasan diet
Menyediakan informasi mengenai faktor lain yang dapat diubah atau dihilangkan untuk meningkatkan masukan diet.
4. Berikan makan sedikit tapi sering
Meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan status uremik/menurunnya peristaltik. (Rencana Asuhan Keperawatan, Marylinn E. Doenges, hal 620)
5. Berikan pasien / orang terdekat daftar makanan / cairan yang diizinkan dan dorong terlibat dalam pilihan menu.
Memberikan pasien tindakan kontrol dalam pembatasan diet. Makanan dan rumah dapat meningkatkan nafsu makan. (Rencana Asuhan Keperawatan, Marylinn E. Doenges, hal 620)
6. Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet
Mendorong peningkatan masukan diet
7. Tinggikan masukan protein yang mengandung nilai biologis tinggi : telur, susu, daging.
Protein lengkap diberikan untuk mencapai keseimbangan nitrogen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan penyembuhan. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1452)
8. Timbang berat badan harian.
Untuk membantu status cairan dan nutrisi.

Diagnosa III
Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelelahan, anemia dan retensi produk sampah
Tujuan : Berpartisipasi dalam aktifitas yang dapat ditoleransi
Kriteria hasil :
• Berkurangnya keluhan lelah
• Peningkatan keterlibatan pada aktifitas social
• Laporan perasaan lebih berenergi
• Frekuensi pernapasan dan frekuensi jantung kembali dalam rentang normal setelah penghentian aktifitas.
Intervensi
1. Kaji faktor yang menimbulkan keletihan
a. Anemia
b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
c. Retensi produk sampah
d. Depresi
Menyediakan informasi tentang indikasi tingkat keletihan
(Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1454)
2. Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas perawatan diri yang dapat ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi.
Meningkatkan aktivitas ringan/sedang dan memperbaiki harga diri. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1454)
3. Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat.
Mendorong latihan dan aktivitas dalam batas-batas yang dapat ditoleransi dan istirahat yang adekuat. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1454)
4. Anjurkan untuk beristirahat setelah dialisis
Istirahat yang adekuat dianjurkan setelah dialisis, yang bagi banyak pasien sangat melelahkan. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 2, Brunner & Suddart, hal 1454)

Diagnosa IV
Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondis, pemeriksaan diagnostic, rencana tindakan dan prognosis.
Tujuan : Ansietas berkurang dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang penykit dan pengobatan.
Kriteria hasil :
• Mengungkapkan pemahaman tentangkondisi, pemeriksaan diagnostic dan rencana tindakan.
• Sedikit melaporkan perasaan gugup atau takut.
Intervensi
1. Bila mungkin atur untuk kunjungan dari individu yang mendapat terapi.
Indiviodu yang berhasil dalam koping dapat pengaruh positif untuk membantu pasien yang baru didiagnosa mempertahankan harapan dan mulai menilai perubahan gaya hidup yang akan diterima. (Rencana Asuhan Keperawatan vol 1, Barbara Engram hal 159)
2. Berikan informasi tentang :
a. Sifat gagal ginjal. Jamin pasien memahami bahwa gagal ginjal kronis adalah tak dapat pulih dan bahwa lama tindakan diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal.
b. Pemeriksaan diagnostic termasuk :
• Tujuan
• Diskripsi singkat
• Persiapan yang diperlukan sebelum tes
• Hasil tes dan kemaknaan hasil tes.
Pasien sering tidak memahami bahwa dialisa akan diperlukan selamanya bila ginjal tak dapat pulih. Memberi pasien informasi mendorong partisipasi dalam pengambilan keputusan dan membantu mengembangkan kepatuhan dan kemandirian maksimum. (Rencana Asuhan Keperawatan vol 1, Barbara Engram hal 159)
3. Sediakan waktu untuk pasien dan orng terdekat untuk membicarakan tentang masalah dan perasaan tentang perubahan gaya hidup yang akan diperlukan untuk memiliki terapi.
Pengekspresian perasaan membantu mengurangi ansietas. Tindakan untuk gagal ginjal berdampak pada seluruh keluarga. (Rencana Asuhan Keperawatan vol 1, Barbara Engram hal 160)
4. Jelaskan fungsi renal dan konsekuensi gagal ginjal sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesiapan pasien untuk belajar.
Pasien dapat belajar tentang gagal ginjal dan penanganan setelah mereka siap untuk memahami dan menerima diagnosis dan konsekuensinya.
5. Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara untuk memahami berbagai perubahan akibat penyakit dan penanganan yang mempengaruhi hidupnya.
Pasien dapat melihat bahwa kehidupannya tidak harus berubah akibat penyakit.

J. Implementasi
Asuhan Keperawatan bagi klien dengan kegagalan ginjal kronis
1. Membantu Meraih Tujuan Terapi
a. Mengusahakan agar orang tetap menekuni pantangan air yang sudah dipesankan.
b. Mengusahakan agar orang menekuni diet tinggi karbohidrat disertai pantangan sodium, potassium, phosphorus dan protein.
c. Menekuni makanan bahan yang mengikat fosfat.
d. Memberikan pelunak tinja bila klien mendapat aluminium antacid.
e. Memberikan suplemen vitamin dan mineral menurut yang dipesankan.
f. Melindungi pasien dari infeksi
g. Mengkaji lingkungan klien dan melindungi dari cedera dengan cara yang seksama.
h. Mencegah perdarahan saluran cerna yang lebih hebat dengan menggunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pemberian antacid.
2. Mengusahakan Kenyamanan
a. Mengusahakan mengurangi gatal, memberi obat anti pruritis menurut kebutuhan.
b. Mengusahakan hangat dan message otot yang kejang dari tangan dan kaki bawah.
c. Menyiapkan air matol buatan untuk iritasi okuler.
d. Mengusahakan istirahat bila kecapaian
e. Mengusahakan agar klien dapat tidur dengan cara yang bijaksana
f. Mengusahakan kebersihan oral beberapa kali sehari terutama sebelum makan.
3. Konsultasi dan Penyuluhan
a. Menyiapkan orang yang bisa memberi kesempatan untuk membahas berbagai perasaan tentang kronisitas dari penyakit.
b. Mengusahakan konsultasi bila terjadi penolakan yang mengganggu terapi
c. Membesarkan harapan orang dengan memberikan bantuan bagaimana caranya mengelola cara hidup baru.
d. Memberi penyuluhan tentang sifat dari CRF, rasional terapi, aturan obat-obatan dan keperluan melanjutkan pengobatan. (Keperawatan Medikal Bedah, Barbara C. Long).

E. Evaluasi
Pertanyaan-pertanyaan yang umum yang harus diajukan pada evaluasi orang dengan kegagalan ginjal kronis terdiri dari yang berikut.
1. Apakah terdapat gejala-gejala bertambahnya retensi cairan?
2. Apakah orang menekuni pesan diet dan cairan yang diperlukan?
3. Apakah terdapat gejala-gejala terlalu kecapaian?
4. Apakah orang tidur nyenyak pada malam hari?
5. Apakah orang dapat menguraikan tentang sifat CRF, rasional dan terapi, peraturan obat-obatan dan gejala-gejalayang harus dilaporkan?
(Kapita Selekta Kedokteran, Arif Mansjoer dkk)
(Keperawatan Medikal Bedah, Barbara C. Long)

Sabtu, 20 Februari 2010

ide usaha

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan rencana usaha “Afiz Decoration”.

Rencana usaha ini diajukan sebagai salah satu tugas mata ajaran Manajemen Kewirausahaan dan dibuat berdasarkan sumber yang kami dapatkan baik dari buku maupun dari informasi yang kami terima.

Banyak kiranya kesulitan-kesulitan yang kami alami dalam penyusunan rencana usaha ini.oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam pembuatan dan penyusunan rencana usaha ini.

Demikianlah rencana usaha ini kami buat,meskipun kami sadari bahwa terdapat banyak kekurangan,namun kami berharap semoga rencana usaha ini dapat bermanfaat bagi kami maupun orang yang membacanya.

Penulis

BAB 1

A. Ide usaha yang saya pilih

1. Alasan ide usaha

Dalam kegiatan manusia tidak lepas dari unsur seni,baik secara langsung maupun tidak langsung.Dan tidak semua orang mampu mengeksplor/mewujudkan unsur seni dalam diri mereka secara nyata.Karena itu mereka perlu seseorang yang mampu mewujudkan apa yang mereka inginkan dalam wujud seni berdasarkan keinginan mereka.

Karena saya mempunyai kemampuan dalam bidang tersebut maka saya memilih ide usaha dalam bentuk seni yaitu “Afiz Decoration”.

Dekorasi adalah seni yang memadukan beberapa unsur seni yaitu tulis,gambar,warna dan bentuk yang dipadukan dalam dalam sebuah konsep jadi yaitu dekorasi.

Dari segi nilai jualnya pun seni memiliki nilai jual yang tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.Seni tidak terpaku pada satu jenis bentuk melainkan beberapa jenis bentuk seni.Dimana tiap-tiap bentuk seni itu memiliki karakter-karakter tersendiri yang membuat seni itu mempunyai nilai jual.

2. Latar Belakang Bisnis

a) Nama Bisnis : “Afiz Decoratoin”

b) Alamat : Semaki Kulon UH1/352,Yogyakarta

c) Produk yang dihasilkan berupa dekorasi dalam bentuk dekorasi panggung,dekorasi ulang tahun,dekorasi pernikahan(dalam bentuk : tulisan,penataan tempat)

3. Prediksi mengenai rintangan

a) Tidak banyak orang yang tau dalam bidang seni,sehingga untuk tenaga kerja sedikit dan dapat menghambat waktu pengerjaan.

b) Bahan baku yang mudah rusak(missal : gabus).

c) Ketersediaan bahan baku yang belum lengkap.

d) I mage konsumen yang beranggapan bahwa sebuah dekorasi itu mahal.

e) Merubah aggapan masyarakat bahwa dekorasi itu sebuah bentuk penghamburan uang.


B. Persiapan untuk realisasi ide usaha

1. Analisa Demografi

Dilihat dari kebutuhan masyarakat dan jumlah panduduk saat ini,kebutuhan dekorasi masih sangatkah dibutuhkan sehingga produk jasa seperti ini masih cukup mempunyai potensi nilai jual yang tinggi dimasyarakat.

Untuk proporsi atau batasan umur,dekorasi tidak mengenal batas umur karena produk jasa dekorasi yang saya rencanakan ini tidak terpaku pada satu jenis dekorasi tetapi beberapa jenis bentuk dekorasi diantaranya dekorasi panggung,dekorasi ulang tahun dan dekorsi pernikahan.Sehingga semua kalangan umur dapat menggunakan produk jasa yang saja berikan.

Dari segi budaya,dekorasi tetaplah mempunyai seni budaya dan seni budaya dekorasi tidak terpaku pada satu budaya sehingga dapat diterima di masyarakat yang memiliki beragam budaya dan adat tentunya.

2. Pengamatan Penetrasi usaha sejenis

a. Masyarakat

Dekorasi dalam masyarakat tetaplah sebuah kebutuhan yang tidak dapat ditolak lagi.Meskipun mereka mampu melakukan sebuah bentuk dekorasi tapi jika tidak didukung sarana yang memadahi maka sebuah dekorasi itu tidak akan terbentuk,dengan demikian mereka akan lebih memilih sebuah produk jasa,yaitu jasa dekorasi.Dan untuk saat inipun produk jasa belumlah terlalu banyak,meskipun ada tetapi biasanya konsep dekorasi mereka monoton atau itu-itu saja,tidak ada bentuk baru.

b. Global

Untuk kalangan masyarat global pun dekorasi masih dibutuhkan,namun dalam konsep yang besar dan megah.Karena itu pengembangan sebuah produk dekorasi sangatlah perlu untuk memajukan dan memperluas sektor pemasukan khususnya dari masyarakat global.Dan itu adalah sebuah peluang yang perlu diperhatikan.

3. Analisa Serapan Pasar

Dilihat dari proporsi umur,kebutuhan dan terbatasnya orang yang tau dan mampu mewujudkan sebuah seni maka sebuah jasa dekorasi masihlah mempunyai daya serap tinggi di masyarakat.

4. Langkah-langkah Realisasi Ide Usaha

Usaha dekorasi ini di realisasikan untuk semua kalangan masyarakat dari berbagai jenis umur dan kemampuan sosial masyarakat.Sehingga diharapkan mampu diterima di semua kalangan masyarakat.

Langkah-langkah yang akan saya tempuh adalah :

Tidak membuat sebuah konsep dekor yang terkesan mahal tanpa permintaan sehingga dapat menarik konsumen.

Memperbolehkan konsumen untuk menentukan konsep dekorasinya sendiri.Sehingga konsumen merasa puas dengan sebuah bentuk dekorasi yang dibuat.

Membuat sebuah konsep dekorasi yang terjangkau untuk kalangan masyarakat menengah kebawah,namun tetap memperhatikan kwalitas produk.

Membuat sebuah konsep sederhana namun tetap memiliki nilai seni yang baik.

C. Strategi operasional

1. Strategi Kualitas

Dikarenakan sebuah pengusaha harus menentukan kebijakan dan prosedur kualitas,maka saya menerapkan beberapa strategi antara lain :

· Membuat desain yang fleksibel dan memperkenalkan desain baru dengan segera pada konsumen yang datang.

· Mementingkan sebuah kualitas(bentuk,keawetan,dan penataan)

· Efisien waktu dan tempat

· Tidak mematok harga yang tinggi

· Memberikan beberapa jenis variasi,namun tetap pada konsep awal

2. Strategi Produk

Strategi produk meliputi biaya produksi,penggunaan SDM,kerjasama dengan distributor bahan.

Macam strategi produk :

a. Cepat masuk,lama keluar :

- Vol. Produksi yang kecil

- System produksi fleksibel sampai menghasilkan volume yang besar pada waktu berikutnya

- Menggunakan strategi biaya yang rendah

- Antisipasi perubahan setiap saat

b. Cepat masuk,cepat keluar :

- Vol. Produksi tetap kecil

- System produksi fleksibel,dapat cepat mengubah produk/jasa sesuai kebutuhan pasar

c. Lambat masuk,lambat keluar :

- Menetapkan harga lebih rendah dari pesaing untuk memperoleh volume penjualan tinggi,berada lama di pasar

- Bekerja efisien,biaya produk perunit rendah

Dilihat dari macam-macam strategi produk di atas maka dalam ide usaha saya akan menggunakan strategi “Cepat masuk,Lama keluar”,dimana strategi ini menggunakan konsep :

- Volume produksi yang kecil terlebih dahulu karena produk jasa akan tergantung pada konsumen atau pemesan

- System produksi fleksibel sampai menghasilkan volume yang besar pada waktu berikutnya,karena kebutuhan masyarakat di bidang dekor tidak sama maka pembuat dekorasi harus fleksibel.

- Menggunakan strategi biaya yang rendah,menggunakan biaya rendah terlebih dahulu namun hasil memuaskan sehingga membuat konsumen beranggapan bahwa dekorasi itu mahal.Dari hal ini kalangan masyarat bawah akan mulai memperhitungkan untuk mau menggunakan produk jasa dekorasi.

- Antisipasi perubahan setiap saat,menganalisa perubahan kebutuhan masyarakat dan melihat perubahan di pasar,termasuk produk baru yang keluar.

3. Strategi Proses

- Efektifitas teknologi.

Menggunakan teknologi yang semaksimal mungkin dan se efektif mungkin.Tidak menggunakan yang tidak perlu sehngga dapat mengurangi biaya produksi di bidang pengeluaran.

- Penetapan kualitas

Tidak menggunakan bahan yang berkualitas rendah untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik.Tetapi karena produk jasa ini diperuntukkan pada semua kalangan maka untuk kualitas bahannya konsumen dapat memilih sendiri bahan yang akan digunakan.

- Pendayaan SDM dan peralatan

Sumberdaya manusianya tidak terpaku pada satu bidang keahlian,sehingga untuk pengerjaan akan lebih cepat.

Peralatan yang digunakan mengikuti konsep penggarapan konsep,sehingga alat yang tidak perlu digunakan tidak dipakai/atau menggunakan alat seperlunya.

4. Strategi Fasilitas

Mampu memberikan sesuatu yang berbeda misalnya memberikan paket fasilitas tambahan misalnya catering,dengan biaya tersendiri tentunya,sehingga konsumen akan merasa dipermudah.

Memanfaatkan bahan sisa(gudang),untuk mengurangi biaya pengeluaran produksi

5. Analisa aturan atau perundang-undangan dari pemerintah

Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau “ciptaan”.Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi,drama,serta karya tulis lainnya film,koreografi,komponen music,rekaman suara,lukisan,gambar,patung,foto dan desain industry.Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual,namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya.Oleh karena itu hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu,melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.

UU Hak Cipta berlaku saat ini adalah UU No.19 Tahun 2002

UU No.9 Tahun 1995 tentang usaha kecil:bahwa penyertaan modal Negara tersebut,perlu ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Mengingat : pasal 5 ayat (2) “presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya”.

D. Kiat Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak bagi sebuah perusahaan bagi kelangsungan usahanya.Untuk itu kita melakukan berbagai macam upaya untuk dapat memasarkan produk utama berupa dekorasi,sehingga kegiatan produksi selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.

Selain itu,kunci sukses dalam melakukan pemasaran adalah dengan menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk dapat diterapkan dengan baik di perusahaan.Radiosunu (1997),mengatakan bahwa:

strategi adalah rencana kerja untuk mencapai tujuan.salah satu konsep pemasaran yang banyak diterapkan oleh para pelaku usaha adalah konsep strategi bauran pemasaran.

Menurut Kotler (1997),bauran pemasaran merupakan kumpulan dari alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi sasaran pemasaran dalam tujuan pemasaran.Kotler (1997) juga mengelompokan variable-variabel meliputi :

§ Produk

§ Harga

§ Promosi

§ Tempat.

Produk

Produk utama yang dihasilkan adalah berupa jasa dekorasi yang berbentuk dekorasi panggung,dekorasi ulang tahun dan dekorasi pernikahan yang direalisasikan dalam bentuk tulisan dan penataan ruang.Untuk menjamin kepuasan pelanggan,kami memperbolehkan pelanggan untuk memilih bahan baku dan bentuk dekorasi yang mereka inginkan termasuk dalam pemilihan background,bentuk tulisan dan warna.

Dilihat dari sudut pandang pemasaran,selain konsumen menentukan konsep desainnya kami juga membuat contoh desain sebagai bentuk pilhan desain pada konsumen dan sekaligus sebagai media promosi.Dari segi bahan baku kami menjaga keutuhan dan kerapian hingga sampai ke konsumen(misal : tulisan),dan menjaga kwalitas desain tetap bagus hingga acara selesai.

Harga

Harga jual ditentukan berdasarkan banyaknya bahan baku,pewarnaan dan banyaknya atribut yang digunakan.Karena kami menawarkan banyak bentuk dekorasi maka kami juga membuat dekorasi tersebut dalam bentuk paket(missal: tulisan,background,lampu dan atribut).

Tinggi rendahnya harga produk yang dijual berdasarkan paket yang dipilih dan jarak tempuh tempat dari produsen ke konsumen.Jika konsumen menentukan konsep dekorasi sendiri maka penghitungan harga berdasarkan banyaknya bahan baku,kwalitas bahan yang digunakan,banyaknya atribut yang digunakan dan bentuk kesulitannya.

Untuk dekorasi dalam bentuk besar kami menggunakan system pemotongan harga sehingga konsumen lebih tertarik lagi.

Promosi

Promosi dilakukan melalui berbagai cara,hal ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih memasyarakatkan sebuah bentuk dekorasi dikalangan masyarakat sehingga pemasaran yang dilakukan akan memiliki sasaran dan jangkauan yang semakin luas.

Kegiatan promosi yang dapat dilakukan antara lain dengan melalui pemasaran umum(missal :internet,pembuatan blog pribadi di internet),promosi media cetak dan elektronik(Koran,majalah,brosur,leaflet dan poster), pengiklanan di radio/televisi dan promosi dari orang ke orang.

Tempat

Daerah pemasaran tidak mencakup daerah perkotaan saja tapi juga daerah-daerah yang berada di pinggiran kota dan pedesaan.Selain itu juga di sekolah-sekolah dan perkantoran.

E. Mengembangkan nilai tambah dan factor kali

1. Nilai tambah

a) Memberikan pelayanan yang ramah kepada konsumen

b) Memberikan discount untuk pembuatan dalam paket besar

c) Tersedia beraneka bentuk desain dekorasi

d) Konsumen dapat menentukan konsep dekorasi sendiri termasuk pewarnaan.

e) Melayani pemesanan sampai dengan luar kota

f)

2. Faktor kali

Menyediakan jasa dekorasi pada seseorang dengan untung Rp.1000.000.00/orang

Menyediakan jasa dekorasi kepada 10 orang dengan untung Rp.100.000.00/orang

Dalam usaha “Afiz Decoration” in, kita gunakan system yang ke-2

3. Rencana Nilai Tambah

§ Nilai tambah factor kali 1 :

o Memberikan pelayanan yang ramah kepada konsumen.

§ Nilai tambah Factor kali 2 :

o Factor kali 1+ Memberikan discount untuk pembuatan dalam paket besar,tersedia beraneka bentuk desain dekorasi,konsumen dapat menentukan konsep dekorasi sendiri termasuk pewarnaan,melayani pemesanan sampai dengan keluar kota.

§ Nilai tambah factor kali 3 :

o Setelah usaha ini SUKSES,akan membuat 1 cabang baru di satu kota,SUKSES 1 cabang dalam satu kota,membuat cabang-cabang ditiap kota.

§ Nilai tambah factor kali 4 :

o Setelah semua cabang sukses membuat sekolah atau kursus dekorasi.

4. Nilai Lebih Pada Produk Sehingga Laku Jual

Untuk memberikan nilai lebih pada produk sehingga laku jual yaitu dengan cara :

ü Tetap mengutamakan kualitas

ü Produk dengan hasil yang bagus meskipun dengan meminimalkan biaya pembuatan

ü Tersedia dengan beraneka macam bentuk desain sehingga konsumen dapat memilih

ü Berani memberikan kebebasan kepada konsumen untuk menentukan konsep desain sendiri sampai dengan pemilihan bahan sendiri menurut selera dan pantas

5. Strategi Untuk Memberikan Harga yang Kompetitiv Tetapi Tetap Berkualitas dan Tetap Untung

a. Harga yang kompetitiv maksudnya yaitu harga yang lebih murah dari yang lain.kita bisa memberikan harga yang kompetitiv kepada konsumen dengan tanpa mengurangi kualitas atau mutu tetapi kita tetap masih bisa untung,caranya yaitu kita bisa memperkecil ukuran produk dari ukuran yang biasa ada dipasaran tanpa harus mengubah bahan baku yang sudah ada sebelumnya.Dengan begitu produk yang dihasilkan akan lebih banyak dan kita bisa jual dengan harga yang lebih murah tanpa harus merugi.

b. Dengan menggunakan factor kali,yaitu kita ambil keuntungan yang tidak begitu besar tetapi pelanggan banyak,harga yang kita tawarkan lebih murah tanpa kita harus rugi dan kualitas produkpun masih tetap terjaga,dengan begitu kita bisa menarik konsumen untuk menjadi pelanggan dengan mudah.Untung yang sedikit jika dikalikan dengan banyaknya pelanggan akan mendapatkan untung yang besar pula,daripada untung yang besar tapi pelanggannya sedikit bahkan berkurang dari waktu kewaktu,strategi inilah yang banyak dipakai orang-orang cina untuk berwirausaha,biarpun keuntungan sedikit tetapi sering.

6. Strategi Dalam Pelayanan (Customer Service)

Dalam hal pelayanan kepada konsumen,kita tetap mengutamakan kepuasan konsumen dan profesionalisme,disini yang paling penting adalah sikap yang ramah,senyum dan welcome kepada setiap pengunjung yang datang.sehingga pengunjung merasa dirinya sangat diterima dan dihargai.Selain itu dalam pengiriman pesananpun ataupun pembuatan sangat mementingkan waktu selesai/tepat waktu tanpa harus membiarkan konsumen menunggu lama.

F. Kode etik usaha

v Tetap menggunakan bahan baku yang berkualitas dan cara pembuatannya yang hati-hati dan teliti,agar produk yang dihasilkanpun tetap berkualitas dan mempunyai daya saing yang tinggi di pasaran.

v Memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada setiap konsumen,karena adakalanya hal sepele seperti itu justru menjadi factor utama yang harus diperhatikan.

v Mematok harga sesuai harga pasaran yang umum,kecuali produk yang kita miliki mempunyai nilai yang lebih atau unik di bandingkan produk yang lain.

v Selalu mengutamakan kepuasan konsumen.

BAB II

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Ide usaha yang saya pilih merupakan ide usaha dalam bidang jasa yang menggunakan unsur seni di dalamnya,yaitu dekorasi.

Ide usaha saya tidak mengacu pada satu sector saja tapi mengacu pada sector umum,artinya semua kalangan dapat menggunakan produk jasa saya.

B. Saran

Untuk menarik konsumen hendaknya sebuah perusahaan tidak mematok harga terlalu tinggi,selain itu kualitas produk haruslah diperhatikan.

Dari segi pelayananpun harus mengutamakan keramahan terhadap konsumen sehingga konsumen akan merasa di hargai dan utaman dengan begitu konsumen akan merasa puas akan pelayanan yang diberikan.

Menerima ide yang ada untuk menambah kualitas dan untuk menghasilkan produk yang baru juga sangatlah perlu,karena ide usaha ini tidak terpaku pada satu orang saja,melainkan beberapa orang.

Jangan langsung perpikir bahwa ide usaha itu akan berhasil dan sukses,karena jika terlalu berharap pada hasil yang muluk-muluk,maka orang akan cenderung mementingkan hasil bukan prosesnya,dan itu akan berdampak pada barang hasil produksi dan kepuasan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Sutedjo,AY.2007.Kumpulan Kuliah Kewirausahaan.Pusat penelitian dan pengabdian masyarakat.AKPER Panti Rapih.Yogyakarta

Kotler,P.1997.Marketing Manajement:Analisis,Planning,Implementation and Control.9th edition.Prentice Hall International Inc.New Jersey

Radiosunu.1993.Manajemen Pemasaran,Suatu Pendekatan Analisis.Edisi ke-2.PBFE.Yogyakarta